search

Saturday, August 23, 2008

Manfaat training

Mengapa anda telah mengikuti training tapi hanya berbekas satu atau dua minggu saja?

Selama megikuti training biasanya kita merasa bisa dan begitu menggebu untuk menerapkan dalam kehidupan anda baik di kantor maupun di tempat lain, apalagi jika selama training dikondisikan dengan berbagai contoh orang yang sangat berpengalaman dan sangat menyentuh permasalahan peserta.

Lain lagi jika yang menyampaikannya tidak bagus atau bagus tapi tidak diketahui dia menerapkan dalam hidupnya (dipraktekan) atau malah diketahui tidak menerapkannya. Paling banter hanya jadi sertifikat yang menyatakan kita telah ikut training dengan tema tersebut. Bahkan pada contoh pertama tadipun jika peserta merasa tidak mengimplementasikannya akan sama saja.

Training akan sangat bermanfaat jika diterapkan dalam kehidupan kita, sayangnya itu tergantung dari masing-masing peserta tadi. Hal inipun biasanya dibahas selama training terutama pada training-training leadership,.

Selama ini belum ada yang menerapkan cara ini (mungkin ada di tempat lain), sehingga manfaat optimal tadi dapat dirasakan dan diukur. Ada juga yang memberikan contoh, seperti bertanya setelah memberikan materi, memberikan semacam test setelah training untuk mengukur peningkatan pengetahuan, ada yang memberikan suatu proyek terukur untuk waktu yang ditentukan dan memberikan konsultasi selama proyek tadi.

Cara-cara mengukur penerapan yang pertama yang paling buruk keefektifannya, yang kedua hanya untuk menilai kemampuan yang menyampaikan saja manfaatnya bagi peserta masih kurang efektif, cara ketiga cukup baik dan bermanfaat walaupun selama dan setelah proyekpun biasanya tidak bisa menerapkan menyeluruh, setidaknya jauh lebih baik dari cara yang pertama dan kedua. Ada yang membuat semacam komitmen sebelum training, ini juga terbukti jauh dari efektif. Ada cara lain? Saran saya mungkin dengan cara entah jika memang ada semacam praktikum seperti di laboratorium semacam praktik lapangan selama beberapa lama (satu tahun) dan di-mentoring atau setidaknya selalu membuka jalur komunikasi dengan peserta, ini akan sangat berkembang apalagi jika selalu mengadakan pertemuan formal-nonformal dengan yang pernah jadi peserta, hanya dari segi biaya akan sangat lain jika dihitung sebagai biaya training. Ini berbeda dengan cara coaching

Cara tadi hanya bersifat hipotesa karena setelah lulus mungkin tidak pernah berhubungan dengan dosen/gurunya. Paling ketemu cuma say hello. Hanya saja dari sekian banyak ragam training belum bisa menghasilkan pribadi yang diinginkan dari training – training yang diikuti tersebut, hanya penyegaran sesaat, atau untuk melarikan diri dari kesibukan yang rutin dan melelahkan, buat saya buat memperpanjang riwayat hidup, kali laku.

Training lagi yuuk...! huah....

No comments: