search

Wednesday, October 08, 2008

Fiksi lanjutan….

Bulan Oktober 08 rush di bursa saham dunia karena bangkrutnya Bank-bank di Amrik akibat kredit macet perumahan yang belum kelar juga. Kredit macet karena perusahaan Amrik kalah dagang dengan China dan dihantam badai berturut-turut dan uang pajak dipakai perang di Irak, Afganistan, Darfur dll, saat bersamaan bursa saham di semua belahan dunia merosot tajam s/d 20 %, contoh bursa Indonesia tanggal 8 oct 08 disuspend setelah anjlok 10%. Resesi biasanya diikuti perang seperti pernag dunia I dan II. Mudah-mudahan ini tidak terjadi.. mungkin perang local saja ontoh di Darfur Sudan atau Timteng karena Amrik perlu pasar dan sumber daya alam yang murah.

Innovasi teknologi murah terutama untuk listrik dan bahan baker yang semakin menipis dan persaingannya semakin mengarah ke perang perebutan sumber minyak da gas dunia.

Teknologi tekini masih berkutat ke penghematan penggunaan listrik dan bahan baker dengan menghadirkan tingkat effisiensi yang tinggi namun produk ini jika sudah terjual mendunia alias masal tentu perlu listrik yang banyak juga yang pada ujungnya adalah pasokan yang kurang. Bukan teknologi penghematan itu berguna hanya lebih ke kebutuhan yang jangka panjang tetap pasokan, tentunya dengan peralatan yang lebih banyak karena penduduk dunia akan terus bertambah. Juga pemerataan listrik untuk daerah daerah terpencil di dunia seperti Afrika, perlunya energi terbarukan, berefisiensi tinggi dan murah sangat langka. Sumber bahan baku energi yang melimpah adalah udara, air (untuk beberapa daerah seperti gurun tidak relevan), dan cahaya di siang hari tentunya.

Dimulai dari daerah Jepang yang telah berhasil mengubah air menjadi listrik tanpa waduk dan pembakaran yang diperlukan adalah mengubah air menjadi hydrogen dan oksigen kemudian direaksikan lagi menjadi listrik. Oksigen banyak di udara dan masih gratis. Cahaya matahari merupakan sumber energi listrik yang melimpah dan telah digunakan di beberapa Negara hany tingkat efisiensi yang masih rendah (20% apa gitu) dan mahalnya alat, perlu menyediakan 5jt rupiah untuk membeli alat buatan LG untuk menghasilkan listrik 750 Watt, tentu tidak murah untuk mayoritas penduduk dunia, apaalgi di Indonesia!.

Bab entah ke berapa?

Sekelompok mahasiswa di PT tidak ternama terisnpirasi hal ini dan membuat percobaan membuat material pokok untuk mengubah cahaya menjadi listrik dengan efisiensi myang masuk akal dengan harga terjangkau.
Mereka adalah Wahab yang dipanggil onta Arab, Sony yang dipanggil babah, Cecep yang aslinya sudah ketahuan dari namanya , Adul yang gak biasa hidup di kota maunya di kampung jauh dari hiruk pikuk yang hobi tidur, Gani yang dari Wonosobo, tiga orang cewek yang sangat aneh suka elektronik mereka adalah Putri, Wulan dan April, yang sebenarnya lebih suka kima dan fisika dari pada lipstick dan diskotik. Memang tidak ada diskotik di PT terpencil di kota (kalau orang Jakarta pasti bilang udik lah) ini.

Kerja sama dilakukan dengan peneliti kenalan dosen mentor mereka di LIPI yang telah lebih dulu mengembangkan teknologi nano sejak 10 tahun lalu dan berkutat dipenelitian yang mendasar yang tentunya anak muda kuliahan lebih banyak ide daripada mencoba, seperit Adul yang lebih suka radio dari pada TV ini kalau mereparasi radionhya sering kena strum saking menjiwai elektronik.

“kalau gak kesetrun aku gak merasa udah bener nih radio” selorohnya sekali waktu.
Wabah menimpali “ sekalian aja sangkutin di tiang listrik Dul!”
“Bisa mati aku! Bilang aja ente pingin radio ane, gitu kan onta!” timpal Adul senewen.
“Mendingan kestrum Fitri mahasiswi jurusan ekonomi dong Dul” Sony sang flamboyan di kelompok mereka tertawa.
Cecep tetap tenang memikirkan struktur mineral yang akan mengubah cahaya menjadi listrik, sudah 237 percobaan yang dilakukan untuk struktur dari karbon nano ini, dipikirannya efisensi minimal 95% harus dicapai walaupun sang mentor sudah puas dengan percobaan no 175 yang tingkat efisiensinya mencpai 87.1%.
Anehnya percobaan struktur mineral yang sesudah itu (no 176 s/d 237 kok malah turun). Makanya jiwa optimisnya sungguh tertantang.

Pak mentor sudah menyetujui proposal penelitian kelompok ini untuk desertasi S2 mereka untuk efisiensi minimal 95% bekerjasama dengan LIPI dan beberpa perusahaan sponsor yang tertarik telah menyediakan dana yang tidak tahu cukup tahu enggak.
Dalam rangka mencari sponsor Fitri sangat membantu dengan kenalan Papanya yang pengusaha.
Itupun setelah sang komandan, Sony yang jago bisnis maklum keluarganya kuat dalam bisnis alias jualan kelontong tapi bukan elektro. Kurang menyakinkan dalam hal negosiasi ke pengusaha cuma modal nekad dan hasil penelitian dari tesis S1 yang 87.1% mana ngerti pengusaha cap local yang cuma di bisnis dagang. Untung gebetan barunya Fitri yang menolong mereka itupun ditolak mentah mentah awalnya maklum gengsi, harga diri.
” Masak teknik elektro kalah sama ekonomi!” Begitu kata Wahab, padahal bisnis mah beda gak perlu dimasukan ke lab yang penting bikin prospoeknya meyakinkan dan punya jaringan yang luas begitu kata papanya Fitri.
Ya dengan merasa sedikit dikecilkan maklum IQ jenius harga diri memang no 1, mendingan miskin daripada ditolong orang, pkoknua semua harus dari jerih payah sendiri begitu keyakinannya selama ini, apalagi wadon,
Tapi akhirnya mereka mau mengikuti papa Fitri menemui kawan-kawannya yang di bidang elekronik. Itupun setelah mereka ditolak perusahaan-perusahaan yang ke 69.
Memang di sinilah bedanya netwoking dan modal dengkul di negara ini, baru 10 perusahaan kenalan papa fitri yang dikunjungi sudah ada 5 sponsor yang berkomitmen, satu diantaranya sanagat optimis dan akan berusaha investasi peralatan lab yang menunjang.
Wahab dan para cowok sudah melupakan sedikit harga dirinnya walau bagi Cecep tetap merasa dia melacurkan penemuannya demi uang.
Dia teringat Thomas Edison memerlukan 9000 an percobaan buat bikin bola lampu, Silverster stallon menjajakan skenario film Rocky ke 1500-an studio baru berhasil, jalan pintas baginya tidak berlaku, kesempatan inipun dia pandang sebagai percobaan saja daripada kecewa berantakan.
Cuma mereka perlu pindah ke lab penelitian LIPI yang jaraknya cukup jauh. Sedangkan ibu dari para mahasiswi tentu tidak rela melepas anaknya pergi ke tempat baru bersama para mahasiswa yang diantaranya flamboyant ini, di kota baru yang sangat hangar binger dengan hiburan malam.

“Babah entar ente yang tanggung jawab ngawini Fitri yah!” Kata Wahab suatu mereka diperjalanan ke kota Baru.
“Kalau kawin sama Fitri mah aku saja Bah, udah cantik kayak pula” tukas Adul. “mana bisa Adul omes!” sergah Sony tak kalah berang. ”emang Fitri gua gimanain gitu?, dasar!”
Putri yang sebenarnya punya hati suka sama Sony, cuma bisa nyengi kuda, karena selama ini memendam perasaan sama Sony, hatinya selalu galau antara kepentingan kelompok dan perasaannya, kedua kawannya yang setia dari SMU mengingatkan jangan terbawa perasaan, cowok tuh banyak.
“cuma yang suka ama kamu siapa ?” begitu hati April berkata. Bukannya Putri tidak cantik cuma pakaian muslimah bukan type Sony.
Para cewek ini memeberikan andil yang signifikan selama penelitian prototif merka yang menyempurnakan detilnya maklum cewek perfeksionis, selain itu mereka juga pintar masak gak kayak Wahab yang cuma jago bikin mie rebus.

Postur tubuh merekapun sebenarnya tidak seragam Sony cukup atletis maklum kalau pagi suka lari pagi sambil godain anak cewek. Wahab cukup berbobot aliat tinggi besar dengan muka khas timteng, Cecep kurus ceking kayak cacingan dengan rambut kribo yang doyan banget bandrek. Saking doyannya kalau tidak minum bandrek sehari saja pasti mumet dan susah nyambung, roaming terus!. Adul perlente tapi didepan dosen atau mentor atau cewek doing di rumah atau tepatnya kos ala kadarnya. Hobi mikir memang kalu dinilai pakai cara Ned Hermann dia ini termasuk jenis ’thinker’ begitu jeng Wulan asli Yogya yang punya hobi sambilan jadi psikiater dari belajar sama pacarnya yang psikiater di kota kecil mereka. Gani yang dari kecil sampai SMU bergaul dengan lingkungan santri menjadi sang penyeimbang di kelompok ini, lebih banyak nasehat rohani dibanding berantem atau saling ejek seperti kawan lainnya.

Proyek dimulai dengan pemecahan masalah dari proyek no 176 s/d 237 atau jumlahnya 61 kenapa gagal karena langkah berikutnya tidak bisa dengan asal logis trial and error perlu planning yang baik begitu manager baru alias ayahnya Fitri menyarankan. Tentu sebagai permulaaan dan kematangan proyek tidak bisa asal-asalan demi masa depan kemajuan dunia (kayak superman hik4x)

Perencanaan ini ditanggani para mahasiswi dan kerangka idea dari Cecep dan Gani terutama masalah keuangan dan timeline, target-target dan penanggungjawabnya. Bukan pengotakan cuma biar terorganisir begitu arahan manager.

Bahasa lainnya adalah dibuat semacam road map untuk proyek selama 2 tahun ini dan jikatidak selesai dibuat scenario berkelanjutan.

Target pertama adalah,
Analisis kelemahan 61 proyek dibagi rata, kategori kelemahan berdasarkan bagian masukan cahaya, lempengan pengubah cahaya ke listrik dan bagian penyimpanan alias baterai. Deadline 3 minggu dari 13 Oktober

Target kedua
Pembakuan untuk bagian masukan cahaya dan penyimpanan. Fokus akan pada lempeng pengubahan cahaya menjadi listrik, seperti sub bagian ketebalan lempeng, sudut jatuh cahaya dan material pengubah itu sendiri. Deadline sampai akhir Oktober.

Ketiga
Pemanfaatan penemuan kelemahan dari target pertama selama 2 bulan digunakan sebagai penyempurnaan dari proyek 175 dengan kode proyek 238 ini adalah proyek terlama dalam hal perencanaan yang mana Cecep dan Wahab tidak suka sehingga kedua orang ini dikhususkan mencari idea untuk proyek dengan judul proyek 245 ini sebagai rencan yang sama tapi tidak serial tapi parallel dari 13 Oktober.

Jika tidak ada dari kedua perencanaan tadi gatot atau malah gagal total, maka akan dilancarkan proyek pembuatan proyek produksi masal di perusahaan pak Toni yang telah menanamkan modal cukup banyak dengan daya 1000, 2000 dan 5000 watt. Die istilah mereka untuk lempeng pengubah cahaya jadi listrik ini akan dibuat menggunakan bahan campuran perak 3% dan tembaga untuk mengoptimalajan penyaluran daya yang dihasilkan mendekati 90%. Pengganti perak dengan emas 2% dipertimbangkan untuk penggunaan perangkat kecil seperti catu daya untuk alat kecil HP, laptop dan sejenisnya Bagi pak Toni efesiensi 90% sangat mengesankan daripada lama-lama menunggu hasil 95% selama dua tahun, lebih baik selama itu memproduksi dan digunakan pengembanagan teknologi lain atau istilah pak Gates (Bill Gates) what next business supaya innovasi menghasilkan manfaat maksimal dan profit mengkuti dengan setia dan langgeng sampai bisa buat dinasti. Kelompok mereka ini mendapat royalty sebesar 5-20% dari keuntungan sesuai jumlah penjualan artinya jika profit hanya s/d1 M maka 5% tapi kalau 20 M dapat 20% dan diantaranya prorata. Jumlah yang sangat banyak bagi mahasiswa S2 kelas PT swasta di kota kecil. Bukan kota kecilnya yang dilihat tapi invention-nya begtu slogan tak resmi mereka.

Di jaman ini sangat beruntung mendapat sponsor yang begitu mendukung hasil penelitian untuk digunakan di skala industri.

No comments: